Sering banget kejadian, saat kamu senang karena merasa tahap PDKT sama
sang gebetan akan berhasil, eh nggak ada angin dan nggak ada acara live
yang nayangin Limbad lagi narik mobil tronton pake jambangnya, dia malah
ngejauh, bahkan hilang secara tiba-tiba. Meninggalkan sebuah tanda
tanya besar di pikiran kamu, iya tanda ‘?’ yang udah beranjak dewasa.
Peristiwa ini tentunya membuat kamu nyesek level: udah mau selebrasi
gol, eh ternyata kena offside. Lalu kamu menerawang jauh ke Bukit
Tinggi, Sumatera Barat, untuk bertanya kenapa ya kira-kira dia ngejauh?
Mungkin alasannya ada di bawah ini.
1. Saingannya Terlalu Berat
Semua orang pasti punya kriteria atau standarisasi mengenai pasangan
idaman, termasuk kamu. Iya kan? Jujur aja deh, pasti kamu pernah
berangan-angan di atas pohon rambutan sambil nyabutin uban seraya
berkata, “Gue pengin punya pacar yang mukanya kayak Zayn Malik, terus
dia tajir, pinter, romantis, setia, dan bisa makan bubur pake sedotan.”
Beruntungnya, kamu kayak bunga yang banyak dikelilingi kumbang, alias
banyak yang ngedeketin. Tapi sayangnya, si dia yang kamu harapkan untuk
maju memperjuangkan kamu malah ngejauh karena saingannya terlalu berat.
Saingannya naik Mercy, dia naik otopet, ya pastilah dia minder banget
dan memilih mundur.
Atau bisa jadi dia menjauh karena kamu terlalu sulit digapai karena
kriteria kamu itu. Dia merasa nggak sanggup memenuhinya, oleh karena itu
dia menjauh. Dia sadar diri bahwa dia nggak pantas untuk mendapatkan
hati kamu.
Makanya, girls janganlah membuat hati kamu serupa jalan tol, yang boleh masuk cuma mobil doang.
2. Dia Ilfeel Sama Kamu
Dalam fase PDKT, kita pasti melakukan yang terbaik untuk mendapatkan
hati sang gebetan. Tapi sialnya, namanya juga manusia, nggak ada yang
sempurna, bisa aja di ujung PDKT dia malah ilfeel sama kamu.
Penyebab dia ilfeel bisa bermacam-macam. Misalnya, karena kamu nggak
sengaja bersin di depan mukanya pas lagi candle light dinner pake lilin
imlek, atau kamu nggak sadar ngeluarin kebiasaan buruk kamu berupa
ngelepehin makanan yang abis dikunyah ke lantai, terus dimakan lagi.
Gimana dia nggak ilfeel?
Tapi selain itu, penyebab dia ilfeel bisa jadi juga karena kriteria
kamu terlalu tinggi. PDKT itu kan ada momen ketika kamu menceritakan
diri kamu. Nah, mungkin saat kamu dipancing pertanyaan mengenai kriteria
pasangan, lalu kamu menjawabnya dengan terlalu detail, atau berlebihan,
atau malah kurang memuaskan dan cenderung oon. Sehingga dia merasa
ilfeel sama kamu.
Saat kamu lagi ngejelasin tentang kriteria calon pasangan idaman kamu,
dia ngomong dalam hati. “Buset nih orang, Taylor Swift bukan, tapi
kriteria pasangannya kayak Burj Khalifa, tinggi bener, tajem lagi
ujungnya …”
3. Karena Ada yang Baru
Beberapa orang selektif memilih calon pasangan dengan melakukan PDKT
nggak cuma ke satu orang aja, mungkin inilah penyebab si dia menjauh
dari kamu. Iya, karena ada yang baru, makanya dia ngejauh.
Kalo kamu introspeksi diri dan bertanya kenapa dia menjauh dari kamu
dan lebih memilih yang baru? Mungkin jawabannya adalah, yang baru itu
lebih baik dari kamu dari segi fisik atau perilaku, atau keduanya. Dan
tentunya, yang terpenting, ‘yang baru’ itu lebih mudah digapai karena
kriteria pasangan nggak macam-macam, nggak kayak kamu.
Kamu tau rasanya kayak makan pare terus minumnya jus biji karet? Pahit
banget. Pahit, seperti kenyataan bahwa dia menjauh dari kamu karena ada
yang baru.
4. Balik Lagi Sama yang Lama
Kakanda Falen menganalogikan fase PDKT itu ibarat proses jual beli. Ya,
walaupun terbaca kasar tapi beginilah adanya. PDKT itu waktu ketika
kamu memberikan penawaran terbaik untuk pembeli, yaitu sang gebetan.
Anggaplah diri kamu adalah toko yang menjual sesuatu yang dia butuhkan.
Saat dia mengunjungi toko kamu dan menilai bahwa toko yang lama
ternyata lebih bagus dan sesuai dengan kemampuan dia, kenapa nggak balik
lagi ke toko yang lama? Mungkin itulah sebabnya dia ngejauh dari kamu
dan memilih ‘yang ‘lama’, kasusnya nggak jauh beda kayak poin sebelum
ini.
Cinta itu kadang membuat kita harus meninggikan harga jual, atau malah menurunkannya agar terjangkau.
5. Emang dari Awal Nggak Niat
Sadar nggak sih kalo kita salah mengartikan tujuan seseorang? Salah
satunya adalah menganggap orang yang berbuat baik itu memberi harapan,
padahal kan belum tentu, dan sialnya kamu udah kegeeran duluan. Kalo ada
teknologi yang diciptain buat ngasih tau mana orang cuma berbuat baik,
dan mana orang yang ngasih harapan, pasti laku keras banget.
“Kita ini sebenarnya apa sih?”
“Cuma temen… kenapa?”
“Terus kenapa kamu baik sama aku?”
“Oh jadi kamu maunya dijahatin?”
“…”
Dari percakapan singkat di atas, bisa jadi alasan dia menjauh adalah
karena emang dari awal dia nggak niat buat deketin kamu, tapi kamu udah
kegeeran dan salah menilainya. Yaudahlah ya, dijadiin pelajaran aja.
“Ada yang memulai, lalu berhenti. Ada juga yang berhenti sebelum memulai.”
Semoga antara poin-poin yang saya jelaskan di atas bisa
menjawab kegelisahan kamu selama ini. Adakah di antara kamu-kamu yang ingin
menambahkan alasan lain yang lebih akurat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar