Selasa, 12 Maret 2013

Cinta itu yang pasti-pasti saja, seperti cinta ibu kepada anaknya



Sebelum mulai menulis tulisan ini, izinkan saya untuk lari-lari kecil ke pelukan Ibu, kemudian menangis tersedu-sedu.

Ibu, aku selalu rindu. Dari tanak nasi sampai usapan sederhana tanganmu”.

“Sebuah pelukan meloncat dari dalam surat bertema rindu, masih sehangat dulu, sewaktu kau menimangku, Ibu”.

“Seringkali saya ingin berharap dimana ingin menukar samudera dengan pelukan Ibu”.

            Di dunia yang fana ini, tidak ada seorang pun yang berani menyangkal kalimat kasih Ibu ialah aliran sungai yang tak akan menemu buntu, mengalir sepanjang waktu. Yap! Cinta itu yang pasti-pasti saja, seperti cinta ibu kepada anaknya. Dan seperti apa pun kenakalan kita, kasih sayang Ibu tak akan berkurang takarannya.

Kasih Ibu mampu menghalau musim kesedihan dan menjadi rumah nyaman bagi anak-anaknya.”

“Ke sisi dunia manapun kamu pergi, rasa kasih sayang Ibu akan selalu menemukanmu.”

Berikanlah kasih yang terbaik untuk Ibu, maka cinta yang terbaik akan diberikan oleh semesta.