Minggu, 08 Maret 2015

Ini Yang Harus Kamu Lakukan ketika Mengikuti Test Wawancara

Hari kamis malam tanggal 5 maret 2015 kemarin, gue mengikuti test wawancara di kampus. Test wawancara tersebut bermaksud sebagai test seleksi buat menjadi Jurnalis Baru Telkom University.

|Woooowww|

Udah nggak usah pada kaget gitu, nggak ada yang bisa disombongin jika kuliah di Telkom, kecuali kalian baca ini. Iya, di sini. Klik aja

Nah, barusan gue membuka web dari @StudentsUnitel, betapa kagetnya ketika gue membaca postingan terbaru disana dan gue lulus menjadi jurnalis baru di Telkom University. Horeeeyy! Cyiaaayy.. Nih lihat HAHAHAHAHA

|Sebenernya biasa aja sih, biar kayak anak muda kekinian aja. /|suka dilebay-lebay-in|

Atas dasar keterimanya gue sebagai jurnalis yang baru, disini gue mau membagi sedikit tips buat kalian-kalian yang ingin mendaftar ke "sesuatu" dan harus melewati test wawancara..
Cekidot guyss..

Dalam rangka mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk wawancara, pastikan kalian menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat mencegah kalian dalam test wawancara.

1. Berpakaian Yang Tidak Tepat.

Ini adalah kesan pertama yang diperhatikan oleh pewawancara ketika melihat anda pertama kali, karena cara berpakaian mencerminkan kepribadian kalian. Tapi buat cewek-cewek, saran gue sih berpakaianlah yang ketat dan sexy. (HEHEHE)

2. Terlambat Saat Datang Wawancara

Sebenernya sih gue datang telat sewaktu wawancara, tapi sepertinya bukan karena kesalahan gue sendiri. Gue datang on time banget jam 19.00 dan datang ke Fakultas Industri ruangan C306 sesuai dengan yang ada di peraturannya. Gue masuk kesana dan duduk dengan santainya. Setelah saling memperkenalkan diri, gue mulai curiga ketika mahasiswa yang lain kebanyakan anak-anak dari Jurusan Industri. Padahal, setau gue yang mendaftar untuk menjadi Jurnalis-nya dari beragam jurusan di Telkom. Gue berani-in diri aja buat nanya ke salah satu cewek disana(sebenernya sih cowok), dan ternyata itu adalah kelas semacam....Emmmm....Apaya, gue lupa. (Yak elaahhhh). Betapa malunya gue ketika ngangkat tangan dan permisi ke dosen lalu gue bilang, "Maaf pak, salah kelas".

Gue langsung menanyakan ruangan wawancara ke contact personnya, dan ternyata ruangannya jadi di C305. Huffftttt, kok nggak ada konfirmasinya yaa.. Hmm...

Yaampyunnnn, gue malah curhaaat. :((((((

Maafin kakanda, adinda.. :(

Oke, kembali ke poin nomor 2. Hal ini akan menimbulkan kesan yang tidak bagus buat si pewawancara kalian. Jika kalian tidak dapat datang tepat waktu untuk wawancara, bagaimana kalian bisa diandalkan nantinya? Time is money, begitu kata orang-orang.

3. Bertanya Tentang Gaji

Sebenernya, gue sama sekali nggak kepikiran buat digaji ketika menjadi Jurnalis Telkom nanti, karena gue tau Jurnalis Telkom ini berbasis suatu UKM. Tapi si pewawancara (Bang Erfan) lah yang menyinggung masalah gaji telebih dahulu. (Padahal lumayan sih buat nambah uang saku ketika tanggal tua) Huehihihi *ketawa jahat*


Nah, uang bukanlah segalanya. Kepuasan karir datang dalam berbagai bentuk. Jadi selama wawancara, berkonsentrasi pada apa yang benar-benar penting, yaitu tanggung jawab pekerjaan yang akan diemban. (Gue menulis bagian kalimat ini dengan tingkat kemunafikan 99%).


Itu adalah poin-poin yang harus kalian hindari saat wawancara. (Menurut Prof. Dr. Gustaf Pandu Pranata).


Sekarang gue mau membagikan poin-poin yang harus kalian lakukan saat wawancara.



1. Jawablah Setiap Pertanyaan Dengan Cepat, Jelas dan Spesifik.

Sewaktu wawancara, kami calon-calon Jurnalis Telkom diwawancarai seperti melakukan suatu diskusi. Jadi wawancaranya nggak dilakukan per-orangan melainkan menjadi sebuah diskusi kelompok. Jadi pewawancara memberikan suatu pertanyaan dan siapa yang mampu menjawab langsung angkat tangan saja.

Usahakan kalian lah yang pertama kali menjawab pertanyaan tersebut. Sedikit tips dari gue, berlatihlah berpikir kritis atas suatu pertanyaan. Ohiya, jawaban kalian jangan terlalu singkat, namun juga jangan terlalu panjang karena anda akan dianggap bertele-tele dan jika demikian kemungkinan secara tidak sadar jawaban anda juga akan keluar dari jalur.

2. Gunakan Bahasa Formal Yang Baik.

Gue sangat menjunjung kesopanan. Ciyeeee.. Jadi dari awal perkenalan diri gue selalu menggunakan bahasa yang formal. Namun ada kalanya apabila pewancara menggunakan bahasa gaul, maka kalian bisa sedikit mengikuti gayanya, tapi tetap jangan berlebihan.

3. Tunjukan Kepercayaan Diri.

Ketika gue ditanya tentang suatu tantangan, "Apakah nantinya kamu siap ketika disuruh meliput berita pada malam hari?" Gue menjawab dengan simpel dan percaya diri, SIAAAPPP 86!

Saran gue, gambarkan jika kalian mampu memberikan kontribusi berarti dalam pekerjaan kalian nantinya.
Jawab aja yang terbaik, kalau masalah siap atau enggaknya ketika sudah diterima, ya itu masalah nanti. Toh masih banyak seribu alasan buat menolaknya. HUAHUAHAHAHA..

4. Jika Wawancara Selesai, Ucapkan Terima-Kasih Kepada Pewawancara.

Yang ini nggak gue lakukan, gue malah keluar dengan santai tanpa dosa. Tapi, temen wawancara gue melakukan hal ini. Jadi, jangan ditiru ya..
Ketika wawancara selesai, saran gue usahakan tatap si pewawancara, Ucapkan terima kasih, kalau perlu jabat tangannya, kecup keningnya, lalu katakan... Ah sudahlah nggak usah dilanjutin..


Demikian Tips tentang wawancara yang baik dari gue, jika ada dari kalian yang ingin menambahkan silahkan berkomentar di bawah. Semoga bermanfaat..

Sekian. Dadahhhh... Mwah! :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar